Asam
Deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan
persenyawaan kimia yang palin penting pada makhluk hidup, yang membawa
keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk hidup dalam
keseluruhannya sari satu generasi ke geenerasi berikutnya (Suryo, 2013; 57).
DNA sangat menarik perhatian para biologiwan modern dalam abad ini, seperti
halnya ahli kimia serta fisika tertarik pada atom. Oleh karena DNA sangat erat
hubungannya dengan hampir semua aktivitas biologi, maka banayk sekali
penyelidikan telah dilakukan, bahkan kini masih terus berjalan untuk mengetahui
lebih banyak lagi tentang DNA. DNA menempati tempat utama dalam sitologi,
genetika, biologi molekuler, biokimia, dan bioteknologi.
Bioteknologi adalahh aplikasi organisme atau bagian
tubuh organisme ke dalam teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Bioteknologi memiliki sejarah panjang yang mencakup praktik-praktik terdahulu
seperti pembiakan selektif hewan ternak dan penggunaan mikroorganisme untuk
membuat minuman anggur dan keju. Kini bioteknologi juga mencakup rekaya genetika (genetic
engineering), manipulasi langsung gen demi tujuan praktis. Rekayasa genetik telah
melancarkan sebuah sebuah revolusi dalam bioteknologi, sehingga sangat
mengembangkan lingkup potensi aplikasi bioteknologi. DNA kini dimanfaatkan dalam bioteknologi dengan
berbagaai cara yang tidak terpikirkan satu dasawarsa lalu, memengaruhi
semua bidang mulai dari pertanian, pertenakan, penelitian medis, bahkan hukum
pidana (Campbell, 2008;
429).
Memanipulasi sifat genetic ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi
DNA dari sumber yang berbeda dikenal sebagai rekombinani DNA. DNA rekombinan (recombinant DNA) merupakan molekul DNA yang terebntuk
ketika segmen DNA dari dua sumber yang berbeda digabungkan in-vitro (dalam
tabung reaksi). Ini membuka jalan bagi perkembangan teknik-teknik yang canggih
untuk menganalisis gen dan ekspresi gen. Bagaimana ilmuwan menyiapakan DNA
rekombinan dan menggunakan teknologi DNA untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
fundamental biologi (Campbell, 2008; 429)
Perkembangan teknologi DNA
rekombinan memainkan peranan penting dalam lahirnya bioinformatika.
Teknologi DNA rekombinan memunculkan suatu pengetahuan baru dalam rekayasa
genetika. Perkembangan bioteknologi dari bioteknologi tradisional ke
bioteknologi modern salah satunya ditandainya dengan kemampuan manusia dalam
melakukan analisis DNA organisme, sekuensing DNA dan manipulasi DNA. Bioinformatika ialah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasi untuk mengelola dan menganalisis informasi
hayati. Bidang ini mencakup penerapan metode metode matematika-statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologi,
terutama yang terkait dengan penggunaan sekuens DNA dan asam amino. Contoh topik utama
bidang ini meliputi pangkalan data untuk
mengelola informasi hayati, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur untuk meramalkan struktur protein atau pun struktur sekunder RNA, analisis filogenetik,
dan analisis ekspresi gen.
Molekul
DNA yang ditemukan di alam sangatlah panjang, dan seutas molekul biasanya
mengandung banayk gen. Untuk bekerja langsung dengan gen gen spesifik, para
ilmuwan mengembangkan berbagai metode untuk menyiapkan segmen-segmen DNA yang
terdefinisi dengan baik dalam banyak salinan identik, proses yang disebut pengklonan DNA.
Salah
satu pendekatan yang banyak diterapkan menggunakan bakteri, paling sering Escherichia coli. E. coli merupakan
molekul DNA besar yang melingkar. Selain itu E. coli dan banyak bakteri lain memiliki plasmid,
molekul DNA kecil melingkar yang bereplikasi secara terpisah dari kromosom
bakteri. Pengklonan gen dan rekayasa genetik mengandalkan penggunaan
enzim-enzim yang memotong molekul DNA pada lokasi yang spesifik dalam jumlah
terbatas. Enzim-enzim ini disebut endonuklease restriksi, atau enzim restriksi (restriction
enzyme). Enzim
restriksi akan memotong molekul DNA lebih dari sekali , menghasil sejumlah fragmen
restriksi (restriction fragment).
Fragment apapun dengan ujung lengket yang komplementer dapat berpasangan basa
yang dipotong dengan enzim yang sama. Jika fragmen itu berasal dari DNA yang
berebda, produknya adalah DNA rekombinan. Sambungan ini hanya sementara, namun
dapat dibuat permanen dengan DNA ligase.
Kegunaan
bioinformatika mempengaruhi kehidupan kita dalam
berbagai bidang:
A.
Aplikasi Medis
Penggunaanya yakni untuk
mengidentifikasi gen-gen manusia dengan mutasi yang berepran dalam penyakit
genetik.
1.
Diagnosis penyakit, menggunakan PCR dengan primer yang menyasar gen-gen yang
berkaitan dengan penyakit-penyakit tersebut
2.
Terapi Gen manusia, mengintroduksi gen ke dalam pengidap penyakit demi tujuan
terapetik-menyimpan potensi yanng besar untuk menangani kelainan-kelainan yang
disebabkan oleh suatu gen cacat.
3.
Produk-produk
farmasi : produksi hormon insulin manusia dan hormon pertumbuhan,
pembuatan obat, produksi protein, membuat vaksin.
B.
Pembersihan Lingkungan
Sebagai contoh,
banyak bakteri dapat mengekstraksi logam berat, seperti tembaga, timbel, dan
nikel, dari lingkungan dan menggabungkan logam-logam itu menjadi senyawa
seperti tembaga sulfat atau timbel sulpat, yang mudah dikumpulkan.
C.
Aplikasi Pertanian dan Peternakan
Penggunaannya dalam
tanaman dan hewan transgenik dengan mengintroduksi gen dari hewan atau tumbuhan
bergenotip tertentu ke dalam genom dari individu lain, sering kali dari spesies
berbeda atau gen asing (transgen) dan
mampu mengekspresikan gen asing.
Referensi
Campbell, Neil A. Biologi Edisi
Ke-delapan. Jakarta: Erlangga. 2008
Suryo. Genetika Cetakan Ke-13.
Yogyakarta: UGM Press. 2013
Fatchiyah. Bioinformatika.
http://fatchiyah.lecture.ub.ac.id/teaching-responsibility/bioinformatics/whats-bioinformatics/. 2016. Diakses pada tangggal 30 Maret 2016,
pukul 22.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar