Streptococcus lactis, Pembuat
Keju FavoritKu.
Apakah Anda termasuk penggemar keju?, Siapa
yang tidak suka keju?, kebanyakan orang menyukai makanan yang memiliki cita
rasa yang khas ini, agak asin, agak masam, agak manis,
gurih-gurih nikmat. Tahukah Anda,
ternyata rasa yang nikmat tersebut diciptakan oleh bakter-bakteri. Adapun
bakteri yang berperan dalam pembuatan keju adalah Streptococcus
lactis. Nah, sekarang mari
selangkah lebih dekat mengenal karakteristik apa yang
dimiliki Streptococcus lactis, dimana floranya ,kapan dibutuhkannya? bagaimana peranannya, mengapa dapat
berperan demikian? jika merugikan bagaimana solusinya?,
dan siapa yang menjadi objek dalam peranannya tersebut? akan
dibahas dalam tulisan sederhana ini.
Streptococcus lactis adalah salah suatu bakteri gram positif, anaerob, tidak memiliki alat gerak,
tidak menghasilkan spora, dinding sel tipis, dan berbentuk bulat, lebih
jelasnya masuk ke dalam kelompok streptococcus. Bakteri
ini berukuran 0,7 – 1,1 x 2,0 – 4,0 µm dan merupakan bakteri yang penting dalam
pembentukan asam laktat. melakukan fermentasi dengan asam laktat
sebagai metabolit akhir yang utama. (Evillya, 2010). oleh
karenanya, maka Streptococcus lactis bersumber dari susu terfermentasi/susu asam. Menurut Polman (dalam
Ukfa, 2015), Bakteri ini juga terdapat dalam pencernaan Anda menguraikan makanan yang
tidak dicerna, dan mensintesis vitamin K dan B 12.
Kingdom :
Bacteria
Divisi :
Fimicutes
Kelas
: Bacilli
Order
: Lactobacillales
Family
: Streptococcaceae
Genus
: Streptococcus
Spesies
: streptococcus lactis
Streptococcus lactis berperan menguntungkan dan merugikan, yang
menguntungkan diantaranya Streptococcus lactis berperan dalam membuat olahan makanan seperti keju, mentega, dan yoghurt. Pada pembuatan mentega dan keju, bakteri diantaranya dibutuhkan ketika untuk menghasilkan
asam laktat. Pada pembuatan keju, asam laktat menghasilkan gumpalan susu
berbentuk seperti tahu, gumpalan ini dipadatkan dan diberi garam, garam
berfungsi untuk proses pengeringan, pengeraman, penambah rasa, dan pengawet.
Keju diperam untuk dimatangkan selama 4 minggu. selama proses pemeraman inilah
tekstur dan cita rasa terbentuk (Ukfa, 2015).
Streptococcus lactis dalam makanan mendatangkan
kerugian apabila kehadirannya merubah nilai organoeleptik yang tidak
dikehendaki, menurunkan berat atau volume, menurunkan nilai gizi, merubah
bentuk dan susunan cahaya serta menghasilkan racun, atau toksin yang
membahayakan, oleh karena itu, sejak bahan baku, selama proses, selama
penyimpanan harus selalu diusahakan untuk dikenali mikroba-mikroba jahat atau
merugikan. kerusakan yang paling umum terjadi pada bahan makanan adalah
pembusukan (Waluyo, 2004).
Daftar Pustaka
Daulay, D. Fermentasi Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
1991
Noor, Meiry Fadilah. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: UIN Jakarta.
2011
Waluyo, Lud. Mikrobiogi Umum, Malang: UMM Press
Nurudin, Ukfa. Peran Stretococcus lactis dalam Olahan
Makanan. http://www.academia.edu/10152730/Mekanisme_Peran_Streptococcus_Lactis_Dalam_Olahan_Makanan. 2015. Diakses pada tanggal 06 Juni 2015, pukul 22.30 WIB.